Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Aku MENCONTEK

Ini merupakan sebuah keluhan dari seorang temanku dari sekolah yang berbeda mengenai ulangan yang dia lakasanakan. Mengapa di zaman sekarang, mencontek merupakan hal yang sungguh biasa saja, bahkan telah menjadi kebiasaan bagi kalangan remaja yang masih sekolah. Aku sebagai salah satu siswi yang masih mengikuti ulangan di setiap semester dan mengakui mengikuti kebiasaan buruk tersebut.Sebelumnya disaat aku mengawali masuk sekolah tersebut, aku sama sekali tidak berani mencontek bahkan membawa kertas contekan maupun hp ke dalam ruangan saat ulangan dilaksanakan. Tapi semenjak aku menduduki kelas dua, mungkin karena lingkungan kelasku yang "klowor" membuatku menjadi siswi yang rada "klowor" juga, yang berani mencontek dan bertanya kepada teman disaat ulangan, tapi aku masih gak berani dan berusaha tidak membawa contekan bahkan hp ke dalam ruangan saat ulangan. Aku bete banget sama teman-temanku yang membawa contekan atau hp tersebut. Mereka bisa melihat cata...

---Kepasrahan dan Keberusahaan Seorang Hamba--

Dalam hidup belum tentu pasti Hidup tak harus bermaksud mencari perhatian Iya benar hidup ada di tangan Tuhan janganlah kamu merendah untuk kepalsuan hati yang tak datang untukmu Sejujurnya hidupmu sangat indah bila kau khayati Melihat sejauh mana kau bisa mencapai, dan menyayangi dirimu Tuhan Sungguh Sempurna Dengan tangan-Nya, kau bisa bahagia maupun bisa terjatuh bukan hanya harta, tapi “perputaran” hatimu di pelukan-Nya “Tinggikan” hatimu saat kau terpuruk, fahami dan saringlah... Rendahkan hatimu, saat kau di tiang tertinggi bagimu.. Kehidupan harus dijalani, bukan hanya di lihat dengan tatapan kosong dan kosong... Lari.. Lari... dan Lari... Janganlah kamu terdiam untuk berusaha terbang, karena itu ekspetasi yang tak berbentuk... Puisi sebenarnya ada di atas dan tengah dari dirimu sebagai ciptaan Tuhan paling sempurna.. Hidup bukan untuk bergantung tapi bertolong-tolong dan pemenuhan akal dan batin... serta nafsu akhirat, bukan nafsu dunia yang ...

Kelunturan Rasa Sahabat di Sebuah Pertemuan

Tanggal: Tiga belas April tahun Empat belas Guys, ini diaryku... Kemarin aku jalan-jalan dengan teman-temanku di salah satu supermall di kota kelahiranku. Sebelum aku berangkat, aku berekspetasi dan merasakan bahagia karena bisa bertemu sahabat-sahabatku yang aku sayang dengan humorisnya mereka yang dulu pernah mereka tunjukkan kepadaku. Ternyata semua khayalanku hanya ekspetasi semata. Awal bertemu memang terasa terpuaskan dan menggembirakan karena rasa rinduku telah terobati, tapi itu cuma sebatas awal saja. Kemudian, kita mulai  jalan menyusuri setiap sudut suatu mall dengan berjalan yang diawali di sekitar bioskop. Mulanya si N mengajak kami menonton tapi karena aku ingat aku sedang tidak membawa uang lebih, aku beralasan minta di traktir itupun gak digubriskan oleh dia. Kemudian kami berjalan ke toko buku di lantai paling atas dengan tertawa, karena jenuh kami turun dan mondar-mandir dilantai satu dengan tertawa ria bersama, yang diakhiri dengan membeli es kri...