Kelunturan Rasa Sahabat di Sebuah Pertemuan
Tanggal: Tiga belas April
tahun Empat belas
Guys, ini diaryku...
Kemarin aku
jalan-jalan dengan teman-temanku di salah satu supermall di kota kelahiranku.
Sebelum aku
berangkat, aku berekspetasi dan merasakan bahagia karena bisa bertemu
sahabat-sahabatku yang aku sayang dengan humorisnya mereka yang dulu pernah
mereka tunjukkan kepadaku.
Ternyata semua
khayalanku hanya ekspetasi semata. Awal bertemu memang terasa terpuaskan dan
menggembirakan karena rasa rinduku telah terobati, tapi itu cuma sebatas awal
saja.
Kemudian, kita mulai
jalan menyusuri setiap sudut suatu mall
dengan berjalan yang diawali di sekitar bioskop. Mulanya si N mengajak kami menonton
tapi karena aku ingat aku sedang tidak membawa uang lebih, aku beralasan minta
di traktir itupun gak digubriskan oleh dia.
Kemudian kami berjalan ke
toko buku di lantai paling atas dengan tertawa, karena jenuh kami turun dan
mondar-mandir dilantai satu dengan tertawa ria bersama, yang diakhiri dengan
membeli es krim walls dan mencari
tempat di salah satu meja bundar. Aku kira kita akan melanjutkan senda gurauan
tersebut hingga kami pulang, tapi ternyata pikiranku salah. Disana aku sendiri
mulai merasa gak nyaman, kenapa demikian? hal itu disebabkan karena teman-
temanku saling memainkan gadget barunya. temanku si D bersosial media ria, sedangkan
si N bergembira ria dengan tablet barunya. Temanku si N mengeluarkan gadget barunya
dari dalam tasnya, sedangkan si D tertawa lepas melihat dan membaca status yang
tampil di beranda sosial media miliknya, Aku? Ya aku hanya melihat kedepan dengan
pandangan kosong yang merasakan suasana tersebut tanpa sepengetahuan mereka. Aku
mengingat perjanjian yang aku buat dan persetujuan mereka bahwa jika kita
bertemu, kita harus memprioritaskan kita sebagai sahabat, bukan kita tentang
pacar atau kita tentang barang-barang kita. Mungkin semua itu mereka anggap
hanya perjanjian khayalan yang tak dianggap dan tak diingat oleh mereka.
Kemudian mereka mengajakku makan bakso dulu yang ada di belakang mall tersebut, tapi karena aku bosan
dengan mereka, aku beralasan bahwa aku mau ambil titipan Ibu. tapi mereka
bilang ke aku itu hanya alasan dan memaksa mengajakku makan, setelah makan aku
bilang mereka aku pulang sekarang. Sebelum aku pulang, aku mengambil titipan
ibu, dan pulang sampai dirumah dengan selamat walaupun dengan hati kecewa.
---------------------------------------------hanya seuntaian cerita
lama--------------------------------------------
Komentar
Posting Komentar