Kamis, 10 Agustus 2017

Cerita Dari Jagakarsa

Dua Minggu yang lalu sudah kulalui di kontrakan Wisma era bersama 15 teman yang lainnya. berangkat kuliah pagi pukul 08.00 yang seringnya telat karena menunggu teman yang belum bangun. Pulang kuliah sekitar pukul 3 sore dengan dosen yang baru kita kenal dengan mata kuliah yang baru ku kenal pula.
Pada awal di sini, ku belum memiliki checklist perjalanan kemanapun semua serba dadakan. justru hal itulah yang membuat menarik dan terjadi, walaupun banyak kekurangan. 
Aku melakukan perjalanan selain kuliah.
Minggu Pertama.
yang pertama perjalanan menuju kubah emas Dian Al-Mahri di depok. Pulang kuliah pukul 3 sore, aku bersama 3 orang teman. Naik angkot nomor 128 biru di depan kampus yang menuju ke stasiun KRL di depan Universitas Pancasila. Masuk stasiun dan melihat informasi di dinding, membeli tiket baru pertama seharga Rp 13.000 (Rp 10.000 uang jaminan, Rp 3.000 tiket berangkat / tergantung jurusan, + Rp 1000) menuju stasiun Depok Baru. Mencari Angkot menuju no 03 tujuan Depok, turun di tengah arah tujuan untuk berganti angkot menuju masjid. Transport bisa arah dengan transportasi sebaliknya pula.
Perjalanan selanjutnya, menuju Bogor tempat Saudara. Sama dengan yang diatas, berangkat sepulang kampus, naik angkot 128 biru menuju stasiun KRL dengan isi ulang Rp 4000 selama kartu masih aktif ( seminggu setelah pembelian baru) menuju stasiun Bogor dengan KRL yang langsung arah Bogor, tanpa transit di Citayam jika arah tidak langsung stasiun Bogor. Berhubung sudah semakin sore, dan macet karena jam pulang kantor dan sekolah. Maka diputuskanlah ojek online dengan harga Rp 14,000. Sekitar setengah jam tiba. Malam harinya jalan-jalan malming di sebuah tempat makan di depan STEI Tazkiya. Sungguh menikmati dan bersyukur bisa merasakan. Keeseokan harinya menuju Kebun Raya Bogor dan terpaksanya menggunakan ojek online kembali sekitar Rp 12.000 dan melewati Istana Bogor walau tidak mampir karena seminggu sebelum ke Bogor sudah ditutup untuk umum. di KRB yang begitu luas, aku dan beberapa teman berkeliling ke setiap tempat yang di fasilitasi Taman Anggrek yang begitu sejuk dan nyaman, Taman bunga Bangkai yang akan tumbuh dua tahun lagi sekitar tahun 2019 mendatang, ke taman Mexico yang banyak kaktus besar-besar yang belum pernah kulihat, dan beberapa taman yang elok untuk di syukuri.
Minggu selanjutnya.
pada hari keempat, salah satu mata kuliah yang diharuskan praktek, dan dosen yang aktif dan bosan dengan ruangan tertutup. Jadilah kita di ajak ke arah Kebun Binatang Ragunan yang sekitar 20 menit dari kampus. Membagi menjadi beberapa kelompok dan memesan mobil online, dan pada mobil yang ku tumpangi, dengan harga Rp 32,000 yang dibagi empat orang. Kami menunggu satu jam lebih karena miskomunikasi antarberbagai pihak. Masuk, praktek foto dengan asdos dan dosen utama mengenai materi Fotografi, dan tak lupa berfotoria bersama. Hujan semakin deras (bukan menyalahkan), dan dosen utama memperbolehkan hasilyang ada karena waktu singkat. Pulanglah dengan mobil yang disediakan dari kampus. 
-belum selesai.

Rabu, 10 Mei 2017

KEPUTUSAN BUKAN SEPIHAK

Note: Kamis,04 Mei 2017 di kos gang kuning Margoyoso No.33, Tembalang, Semarang

“Perasaan dalam menulis kala itu, setelah memberitahukan kepada salah seorang dan mulai pikiran untuk memutuskan memberitahukan kepada semuanya mengenai hal ini secara kepala dingin dan bijaksana yang disarankan oleh orangtua. Jangan gegabah.”


Pengambilan keputusan yang seharusnya aku tak tahu bagaimana alurnya yang sesuai dengan aturan yang secara tersirat. Bukannya aku ingin untuk lari dari berbagai masalah ini, tapi aku bukanlah tipikal orang yang akan konsentrasi akan berbagai macam masalah dalam satu pikiran. Aku berusaha untuk netral akan pengambilan keputusan ini, tak ada sangkut paut yang aku kaitkan dalam pengambilan ini. Mungkin kata maaf takkan sanggup untuk menahan rasa sakit yang kalian rasakan dikarenakan pengambilan keputusan ini. Ku memutuskan sudah berdasarkan berbagai pihak dan kalangan. Dari kalangan dosen yang ada sangkut pautnya (kepribadian),alumni yang mungkin bagiku takkan mengerti permasalahan yang sedang ku konsultasikan, teman-teman yang mempunyai pengalamanyang sama dalam permasalahan tresebut, kedua orang tua yang aku sangkut pautkan dalam pengambilan keputusan sebelum ini dan termasuk pihak-pihak paling kuat dalam memutuskan hal  tersebut. Belajar dewasa, bukannya sok dewasa dan sok alim. Aku sadar, aku tahu konsekuensi yang akan aku hadapi kedepannya, aku tahu bahwa kelak suatu hari aku akan menyesal kenapa kautak bahagia bersama kalian saat ini. Tapi insyaAllah mungkin Allah memberikanku jalan dan terbukanya rasa hati itu merupakan kesempatan yang sangat berharga dan yang aku tunggu-tunggu selama ini. Dari dulu aku sangatlah iri terhadap orang yang diberikan kesempatan emas oleh Allah. Mungkin aku tidak bisa bersama kalian di dunia, tapi aku yakin insyaAllah, aku mendoakan kalian bersama dalam kebaikan dan keberkahan yang Allah limpahkan kepada kalian, Saudara.

Cara Membuat Seblak Sederhana


Bumbu-bumbu:
-          Bawang merah 3 Siung besar
-          Bawang putih 5 siung besar
-          Kencur 1 ruas runcing
-          Cabai rawit 10 buah (bagi yang suka pedas)
-          Lombok Merah 5 buah (bagi yang suka pedas)
-          Lada secukupnya
-          Gula secukupnya
-          Garam secukupnya

Bahan kering:
-          Kerupuk (warnawarni yang kecil/ kerupuk kuning kecil/ kerupuk instant) direbus hampir matang.
-          Mie kuning/ mie telur ( 1 bungkus sedang)
-          Ceker Ayam (sesuai selera)
-          Telur 2 butir
-          Sayur-sayuran (Seledri, daun bawang, taoge, tomat)
-          Air matang 5 gelas belimbing

Cara Memasak:
1.      Haluskan bumbu-bumbu semuanya, jangan terlalu lembut (biar ada sensasi tersendiri). Kemudian tumis dengan minyak secukupnya.

2.      Tuangkan air matang semuanya, aduk secara merata. Masukkan kerupuk yang hampir matang tersebut, dan mie kuning. Aduk terus selama sekitar 5 menit, kemudian tutup dan tunggu hingga sekitar 10 menit.

3.      Masukkan ceker ayam yang sudah dibersihkan kedalam masakan. Aduk merata dan tutup kembali. Tunggu hingga ceker terasa empuk.

4.      Jika sudah, masukkan telur kemudian aduk dan jangan merata karena akan membuat telur menyatu dengan air atau hampir tidak terasa jika adanya telur.

5.      Jika masakan sudah dirasa hampir matang dan sesuai dengan keinginan, terakhir masukkan sayur-sayuran tersebut. Kenapa di tuang dibagian terakhir? Karena agar menjaga rasa segar dari sayuran yang dapat mengimbangi rasa masakan yang matang. Aduk- aduk sebentar hingga dirasa sudah matang. Angkat dan tuang ke dalam mangkok yang sudah disediakan.


6.      Seblak dapat dinikmasti dengan berbagai kondisi dan keadaan, biasanya teman-teman saya saat ingin memakan seblak ketika mereka sudahjenuhdan pusing akan pelajaran di kampus maupun organisasi. Dapat pula dinikmati saat cuaca hujan, dapat mendinginkan badan. Tapi tidak dianjurkan kepada yang memiliki penyakit dalam terutama bagian pencernaan seperti usus, lambung, dan lain sebagainnya.

Cara Membuat Pie Susu dengan Dua Sensasi Berbeda


Bahan I (Kulit):
-          Tepung terigu 250gram, di saring agar halus
-          Margarin cair  25 gram (1 sachet instanst kecil)
-          Air es 5 sendok makan

Bahan II (Fla/Isi):
-          3 butir kuning telur
-          Tepung maizena 1 sendok makan dilarutkan
-          Susu kental manis 1/3 kaleng (putih atau cokelat)
-          Vanili bubuk ½ sachet instant
-          Air matang 75 mililiter

Cara Memasak:
1.      Bahan pertama dicampurkan jadi satu, kemudian diaduk secara merata hingga kalis. Kemudian adonan dibagi menjadi dua, masing-masing pipihkan adonan hingga cukup ketebalannya pada sebuah teflon dengan ukuran diameter sedang. Bagian pinggir jangan lupa dibuat bentuk garis-garisdengan garpu, setelah itu di beri lubang titik-titik pada seluruh bagian dengan adonan yang sudah dibentuk menggunakan garpu juga. Kemudian masukkan ke dalam kulkas selama (+/-) 30 menit hingga adonan sedikit keras, hal tersebut dilakukan pada kedua bagian.

2.      Sembari menunggu adonan beku, mari kita membuat isian pie (Fla). Campurkan bahan II ke dalam mangkok besar, aduk secara rata  dan mengental secara sempurna (tidak ada bagian yang menggumpal).

3.      Keluarkan adonan kulit, diamkan sejenak sekitar 5 menit. Pada kulit yang pertama panaskan diatas api sedang hingga kecil kurang lebih 10-15 menit. Kemudian tuangkan adonan bahan II(fla) keatas kulit pie tersebut. Tutup adonan tersebut, biarkan dan tunggu hingga fla membeku atau cairannya tidak ada yang bisa bergerak.dan jangan sampai lupa memberikan sedikit demi sedikit pada bagian pinggiran kulit.   

4.      Sedangkan kulit yang kedua yang sudah dituang dengan isian atau fla diletakkan pada panci yang sudah berisi air seperti mengkukus. Tunggu sekitar 30 menit hingga fla membentuk. Jika sudah, kemudian angkat dan biarkan di suhu ruuang hingga dingin atau uap menghilang. Setelah itu, masukkan ke dalam kulkas hingga membeku dan keras.


5.      Silakan menikmati pie susu dengan dua cara masak yang berbeda dan dengan sensasi kenikamatan, ada yang hangat, adapula yang dingin. Nikmatilah bersama sanak saudara. Apalagi saaat acara kumpul keluarga besar, dapat dinikmati lebih meriah dengan ditambahkan berbagai macam topping seperti permen cokelat, buah anggur atau buah-buah yang menyegarkan. 

Senin, 27 Maret 2017

Jalan yang berlalu..

Malam ini ntah kenapa ku teringat yang dahulu padahap baru saja beberapa bulan berlalu, kalian adik2ku bukan mantan adikku..
Ku teringat, saat kalian berdiri dan memberanikan diri tegapkan diri..
Bersama kalianlah ku kuat, saat dulu..
Saat sekarang ku bertolak belakang, dan sudah menjauhi memory2 dahulu..
Aku gak akan minta maaf ke kalian, karena aku tak salah..
Kalian jangan minta maaf ke aku, karena kalian tidak bersalah kepadaku..
Tapi kalian sudah membuat hatiku lebur dan tak lagi patah tapi pecah..
Sudahlah mari kita lupakan sama2 apa yang kita anggap benar menjadi sebuah pengalaman hidup yang pernah terjadi..
Luapkan segera dan lupakan segera..
Salam taipeng..

Minggu, 19 Maret 2017

Ekspetasi tak realistis

yang sekarang, apa yang ada di ekspetasi ku hanyalah khayalan semata..
ku ingin terbang jauh nan bebas mengeksplor diri yang selama ini masih tertahan di dinginnya penjara ini..
mungkin banyak kata2 yang aku pikir dan belum aku utarakan..
karena tidak ada yang mau mendengarkan..
aku memanglah egois, bukanlah kemauanku tapi ini paksaanmu..
yang selama ini kudambakan akan menjadi angin lalu di cerita masa depanku..
bukan hayati yang merasa lelah tapi mencoba berdiri tapi tetaplah gagal untuk saat ini..
file hilang dalam tumpukan yang banyak... katanya..
#anonymous

Kamis, 16 Februari 2017

Bagian dari Khayalanku..

Pemudi yang berusaha mengentaskan diri dari lingkup lingkaran keluarga yang begitu hangat bukanlah hal yang mudah dan tidak begitu susah pula. Jika kau yang memiliki gejolak untuk menemukan jatidiri serta identitas diri dalam ragamu, maka masa-masa kuliah diluar kota merupakan salah satunya cara yang bisa membawamu ke pelataran  anak kos dan pengenalan mengenai cara bagaimana hidup sendiri entah mencari makan ataupun mencari kegiatan yang bermanfaat yang sesuai denggan bidang yang sudah masuk dalam list selama lepas sementara dari orang tua yang  memberikan berbagai kenyamanan serta kemudahan bagi anak-anaknya selama dirumah.
   Merupakan aku yang keluar dari kebahagiaan yang tak terhingga bersama mereka keluargaku, hingga keluar seperti ulat yang ingin mengepakkan sayapnya sebagai kupu-kupu yang indah berkeliaran di indahnya taman dan perkebunan penuh dengan keharuman memanggil-manggil supaya aku datang menjemput dan mengambil serbuk sari yang akan membuat bunga bermekaran dan bakal menjadi buah yang lezat, kupu-kupu tidaklah mudah mengepakkan sayap hingga melebar seperti sungai bengawan solo yang dahulunya indah, sering mungkin saat bergantinya musim sayapnya kan terhentak angin badai, hujan, panas, es, maupun dedaunan. Sedangkan hambatan, bukan hambatan melainkan bumbu manis sang kupu-kupu supaya menjadi indah ada hal-hal yang  disengaja olehnya agar dapat mengetahui bagaimana rasanya terjun ke tempat yang dirasakan oleh semut, jangkrik, belalang, serta hewan yang dikiranya setara dengan sang bakal calon kupu-kupu ini. Setelah sekian lama dia mencoba dan berfikir bahwa bukan tempat dan tidak porsi yang seharusnya dia dapatkan tapi dia mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan setelah mencoba banyak hal yang awam diketahuinya ketika pertama kali menjadi bakal calon kupu-kupu. Dia sungguh bahagia karena dia dapat mengenali banyak kawan walaupun mindset serta jiwanya masih berkata ragu. dia belum menemukan kawan hingga saat ini. Tapi dengan rasa penasarannya dia, dia menanjak ke tanah yang satu ke tanah yang lain.. berusaha mencoba menjadi orang lain, berusaha pula menjadi diri sendiri. Tidaklah bakal calon kupu-kupu tersebut mulai memiliki pandangan mengenai hidup walaupun dia masih memiliki banyak kekurangan dalam mengimajinasikan hidupnya. Dia berusaha membantu orang lain, tapi ternyata dia merasa lebih membutuhkan orang lain dalam penncapaian dirinya. Dan suatu hari datang...

Bersambung...

Minggu, 29 Januari 2017

Pertama kali Nyemarang Malam2

Hari Rabu malam hari raya Idhul Adha pertama jauh dari orang tua di Semarang.

Pada malam itu, aku diajak teman asli Semarang ke rumahnya. Hal tersebut tidak direncanakan sama sekali sebelum-sebelumnya, saat itu sepulang dari kuliah sore dan menanti beberapa teman untuk membahas mengenai sesuatu tapi ternyata mereka yang sudah membuat janji pada tidak bisa datang karena berbagai alasan seperti pulang ke halaman tercinta untuk berlebaran pada keeseokan harinya. 

Akhirnya kami memutuskan untuk pergi jalan-jalan dan yang pertama pergi ke rumahnya, sesampainya disana aku disambut hangat oleh keluarganya, aku di suguhi makan untuk berbuka puasa dan sholat maghrib dan setelah itu kami memutuskan pergi keluar. Pertama kali kami menuju ke kantor kosmetik yaitu pekerjaan sampingan temanku, sesampainya disana ternyata sudah tutup. Karena melihat dia kecewa,akhirnya aku meminta dia untuk mengantarku keliling sebelum pulang. Saat menuju ke kantornya, kami melewati gedung tua lawang sewu yang didepannya ada kereta kuno hitam tapi kami tidak mampir. Perjalanan kami lanjutkan dengan memutari simpang lima yang dianggap rame oleh warga sekitar pada malam Minggu atau saat ada acara-acara tertentu dan umum. Disana aku melihat sepeda dengan hiasan lampu kelap kelip dan dengan bentuk bervariasi, tapi karena sudah malam kami melanjutkan perjalanan. Aku meminta temanku untuk membeli es krim, dibawalah aku ke suatu tempat makan di dalam supermarket dekat simpang lima. Setelah habis kami masuk sebentar ke dalam supermarket tersebut dan menemukan aksesoris lucu untuk dibawa pulang dan tak lupa membeli gelang pasangan.

Kemudian dia mengajakku ke tempat makan belakang lawang sewu yang menyediakan burger hitam yang dia sudah kepengen dari kemarin-kemarin. Kami memesan masing2-masing satu dan minuman, disana terdapat dua turis asing dan mereka membuat temanku penasaran untuk mencoba kemampuannya serta ingin kenalan. Setelah dia selesai makan, dia mengajak dua turis tadi berkenalan dan mengobrol, karena dia gugup maka akhirnya dia hanya mengeluarkan sedikit kemampuannya. Tak beberapa lama kemudian kami pulang karena waktu sudah malam, aku tidak diperbolehkannya pulang karena ada beberapa tempat yang rawan akan kejahatan. Akhirnya aku menginap secara dadakan dirumahnya, karena aku tidak membawa baju untuk menginap,kemudian dia meminjamkan aku pakaian buat tidur. Setelah sholat isya kami tidur malam. 


Keesokan paginya kami telat bangun hingga sholat subuh aja kami telat. Setelah sholat shubuh kami keburu untuk melaksanakan sholat sunnah idhul adha. Ternyata sesampainya kami di dekat musholla, sholatnya baru akan dimulai pukul setengah tujuh. Setelah kami sholat, kami segera pulang dan makan masakan ibunya temanku, pagi itu beliau masak bakmi rebus dan acar serta ditemani krupuk emping dan segelas teh hangat. Setelah itu, kami segera bersiap-siap untuk mengantarkanku ke kos dan mengambil motornya yang ditinggal di parkiran kos ku. Dia terburu-buru pergi karena dia akan pergi ke rumah budhenya di Jepara. Sedangkan aku di kos awalnya ingin membantu pemotongan daging di masjid kampusku tapi ku lihat dari luar tidak ada kegiatan apapun akhirnya kuputuskan untuk bersih-bersih kamar kos ku yang berantakan. 

Bagitulah pengalaman pertama keliling Semarang dan  menginap di rumah teman asli Semarang. Menurutmu bagaimana ceritaku? dan bagaimana ceritamu yang merantau jauh dari orang tua? Silakan share jika itu menarik untuk kau bagikan, jangan malu.. oke :))