Kamis, 16 Februari 2017

Bagian dari Khayalanku..

Pemudi yang berusaha mengentaskan diri dari lingkup lingkaran keluarga yang begitu hangat bukanlah hal yang mudah dan tidak begitu susah pula. Jika kau yang memiliki gejolak untuk menemukan jatidiri serta identitas diri dalam ragamu, maka masa-masa kuliah diluar kota merupakan salah satunya cara yang bisa membawamu ke pelataran  anak kos dan pengenalan mengenai cara bagaimana hidup sendiri entah mencari makan ataupun mencari kegiatan yang bermanfaat yang sesuai denggan bidang yang sudah masuk dalam list selama lepas sementara dari orang tua yang  memberikan berbagai kenyamanan serta kemudahan bagi anak-anaknya selama dirumah.
   Merupakan aku yang keluar dari kebahagiaan yang tak terhingga bersama mereka keluargaku, hingga keluar seperti ulat yang ingin mengepakkan sayapnya sebagai kupu-kupu yang indah berkeliaran di indahnya taman dan perkebunan penuh dengan keharuman memanggil-manggil supaya aku datang menjemput dan mengambil serbuk sari yang akan membuat bunga bermekaran dan bakal menjadi buah yang lezat, kupu-kupu tidaklah mudah mengepakkan sayap hingga melebar seperti sungai bengawan solo yang dahulunya indah, sering mungkin saat bergantinya musim sayapnya kan terhentak angin badai, hujan, panas, es, maupun dedaunan. Sedangkan hambatan, bukan hambatan melainkan bumbu manis sang kupu-kupu supaya menjadi indah ada hal-hal yang  disengaja olehnya agar dapat mengetahui bagaimana rasanya terjun ke tempat yang dirasakan oleh semut, jangkrik, belalang, serta hewan yang dikiranya setara dengan sang bakal calon kupu-kupu ini. Setelah sekian lama dia mencoba dan berfikir bahwa bukan tempat dan tidak porsi yang seharusnya dia dapatkan tapi dia mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan setelah mencoba banyak hal yang awam diketahuinya ketika pertama kali menjadi bakal calon kupu-kupu. Dia sungguh bahagia karena dia dapat mengenali banyak kawan walaupun mindset serta jiwanya masih berkata ragu. dia belum menemukan kawan hingga saat ini. Tapi dengan rasa penasarannya dia, dia menanjak ke tanah yang satu ke tanah yang lain.. berusaha mencoba menjadi orang lain, berusaha pula menjadi diri sendiri. Tidaklah bakal calon kupu-kupu tersebut mulai memiliki pandangan mengenai hidup walaupun dia masih memiliki banyak kekurangan dalam mengimajinasikan hidupnya. Dia berusaha membantu orang lain, tapi ternyata dia merasa lebih membutuhkan orang lain dalam penncapaian dirinya. Dan suatu hari datang...

Bersambung...