Minggu, 29 Januari 2017

Pertama kali Nyemarang Malam2

Hari Rabu malam hari raya Idhul Adha pertama jauh dari orang tua di Semarang.

Pada malam itu, aku diajak teman asli Semarang ke rumahnya. Hal tersebut tidak direncanakan sama sekali sebelum-sebelumnya, saat itu sepulang dari kuliah sore dan menanti beberapa teman untuk membahas mengenai sesuatu tapi ternyata mereka yang sudah membuat janji pada tidak bisa datang karena berbagai alasan seperti pulang ke halaman tercinta untuk berlebaran pada keeseokan harinya. 

Akhirnya kami memutuskan untuk pergi jalan-jalan dan yang pertama pergi ke rumahnya, sesampainya disana aku disambut hangat oleh keluarganya, aku di suguhi makan untuk berbuka puasa dan sholat maghrib dan setelah itu kami memutuskan pergi keluar. Pertama kali kami menuju ke kantor kosmetik yaitu pekerjaan sampingan temanku, sesampainya disana ternyata sudah tutup. Karena melihat dia kecewa,akhirnya aku meminta dia untuk mengantarku keliling sebelum pulang. Saat menuju ke kantornya, kami melewati gedung tua lawang sewu yang didepannya ada kereta kuno hitam tapi kami tidak mampir. Perjalanan kami lanjutkan dengan memutari simpang lima yang dianggap rame oleh warga sekitar pada malam Minggu atau saat ada acara-acara tertentu dan umum. Disana aku melihat sepeda dengan hiasan lampu kelap kelip dan dengan bentuk bervariasi, tapi karena sudah malam kami melanjutkan perjalanan. Aku meminta temanku untuk membeli es krim, dibawalah aku ke suatu tempat makan di dalam supermarket dekat simpang lima. Setelah habis kami masuk sebentar ke dalam supermarket tersebut dan menemukan aksesoris lucu untuk dibawa pulang dan tak lupa membeli gelang pasangan.

Kemudian dia mengajakku ke tempat makan belakang lawang sewu yang menyediakan burger hitam yang dia sudah kepengen dari kemarin-kemarin. Kami memesan masing2-masing satu dan minuman, disana terdapat dua turis asing dan mereka membuat temanku penasaran untuk mencoba kemampuannya serta ingin kenalan. Setelah dia selesai makan, dia mengajak dua turis tadi berkenalan dan mengobrol, karena dia gugup maka akhirnya dia hanya mengeluarkan sedikit kemampuannya. Tak beberapa lama kemudian kami pulang karena waktu sudah malam, aku tidak diperbolehkannya pulang karena ada beberapa tempat yang rawan akan kejahatan. Akhirnya aku menginap secara dadakan dirumahnya, karena aku tidak membawa baju untuk menginap,kemudian dia meminjamkan aku pakaian buat tidur. Setelah sholat isya kami tidur malam. 


Keesokan paginya kami telat bangun hingga sholat subuh aja kami telat. Setelah sholat shubuh kami keburu untuk melaksanakan sholat sunnah idhul adha. Ternyata sesampainya kami di dekat musholla, sholatnya baru akan dimulai pukul setengah tujuh. Setelah kami sholat, kami segera pulang dan makan masakan ibunya temanku, pagi itu beliau masak bakmi rebus dan acar serta ditemani krupuk emping dan segelas teh hangat. Setelah itu, kami segera bersiap-siap untuk mengantarkanku ke kos dan mengambil motornya yang ditinggal di parkiran kos ku. Dia terburu-buru pergi karena dia akan pergi ke rumah budhenya di Jepara. Sedangkan aku di kos awalnya ingin membantu pemotongan daging di masjid kampusku tapi ku lihat dari luar tidak ada kegiatan apapun akhirnya kuputuskan untuk bersih-bersih kamar kos ku yang berantakan. 

Bagitulah pengalaman pertama keliling Semarang dan  menginap di rumah teman asli Semarang. Menurutmu bagaimana ceritaku? dan bagaimana ceritamu yang merantau jauh dari orang tua? Silakan share jika itu menarik untuk kau bagikan, jangan malu.. oke :))