Rabu, 31 Januari 2018

PERJALANAN SENDIRI YANG SINGKAT DAN MENGESANKAN


                                                                scr: www.reubenteo.com

Pada hari Jumat tanggal 19 Januari 2018 dimulailah perjalanan menuju kota istimewa Jogjakarta. Pagi hari bangun untuk persiapan. Karena sedang mager (malas gerak), jadilah nonton film sembari streaming youtube dengan fasilitas wifi yang melimpah. Tak terduga pukul mendekati jam 8 pagi, bergegas mencuci baju yang sisa dan mandi. Setelah persiapan selesai, menghubungi ojek online karena teman-teman kampus pada pulang ke kempung masing-masing.  Saat itu mengejar waktu yang berangkat pukul setengah 9 lebih 10 menit dan harus sampai di stasiun Poncol tepat pukul 9 dengan ongkos ojek Rp 8000 . Tapi karena macet dan lamanya lampu lalu lintas, ya tibalah saat kereta sudah berbunyi akan berangkat, keberuntungan belum berpihak kepadaku walaupun dengan harga tiket kereta Kalijaga Semarang-Solo Rp 10.000. Akhirnya aku memutar otak dan berpikir ke tranporatasi bus dengan melihat aplikasi RedBus yang memberitahukan tersedia bus Nusantara keearah Semarang-Jogja. Jika membeli secara online akan dikenakan pajak hingga Rp 3.000, sedangkan jika membeli secara langsung tidak dikenakan pajak atau murni membayar tiket seharga Rp 45.000 dengan bus Nusantara menuju Semarang-Jogjakarta. Untuk menaiki bus yang sudah dipesan, saya memesan ojek online untuk kearah terminal Sukun, Banyumanik di dekat Kampus dengan membayar Rp 8.000. Alhamdulillah bus berangkat pukul 10.15 pagi setelah saya tiba kurang dari 10 menit pemberangkatan. Lama perjalanan bus sekitar 3 jam karena harus melewati beberapa kota seperti Ungaran, Magelang, Boyolali, dsb.

Bus tiba di kota Jogjakarta yang tepatnya berhenti di terminal Jombor pada pukul 13.00 WIB. Kemudian menaiki bus TransJogja di halte yang tersedia di pintu keluar terminal yang menuju arah Jalan Kaliurang KM 005 dengan kode bus 3A atau 5B dengan membayar tiket seharga Rp 3.500. sesampainya di rumah teman yang sedang berkuliah di AMIKOM Jogjakarta pada pukul 14.15 siang kami mengobrol hingga sore hari. Berhubung mau jalan-jalan, saya mandi dan sholat maghrib, kemudian menuju halte menuju Malioboro dengan kode TransJogja 3A di depan restoran makanan cepat saji. Selama perjalanan saya yang pertama kali jalan-jalan menggunakan TransJogja merasakan kemacetan yang luar biasa yang didukung dengan penutupan jalan secara langsung menuju Malioboro oleh para Polis sehingga membuat bus TransJogja harus mengambil jalan jauh dan lebih lama. 
src: www.tourjogja.com

Setibanya di Malioboro kami makan malam sate bakar dan lontong di pinggir trotoar yang dijual oleh penjual dari Madura (terlihat dari logat percakapan) dengan membayar Rp 15.000, setelah itu kami berjalan-jalan melihat berbagai souvenir dan kerajinan tradisional khas, saya membeli gantungan dreamcather seharga Rp 5.000 per pcs, dan beberapa gantungan khas. Waktu telah menunjukkan tengah malam, kami pulang ke kos teman dengan mengendarai ojek online dengan membayar Rp 4.000.

Hari Sabtu pagi hari sekitar pukul 5 pagi, saya diajak teman berjalan menuju Masjid Besar UGM. Kami berjalan lumayan jauh dari tempat kos. Tapi setibanya di masjid, kami menuju ke tangga tower hingga lantai ke tiga untuk melihat matahari terbit. Tapi pada hari itu keberuntungan belum datang. Cuaca pada pagi itu sangatlah mendung, jadinya kami pulang terburu-buru hingga tiba di kos hujan turun sangat lebat. Walaupun hujan masih setia dengan lebatnya, saya tetap bersiap-siap dan pergi pada pukul 9 pagi karena tujuan utama saya datang ke Jogja adalah mengikuti acara seminar Creativepenuer.  Saya memesan ojek online seharga Rp 8.000 menuju hotel The Alana dengan menggunakan jas hujan yang basah bekas penumpang lain dan tidak semua badan tertutup. Setibanya dihotel saya mengantri seperti peserta yang lain untuk penukaran e-tiket menjadi tiket gelang. Beberapa lama kemudian, peserta masuk ruangan dan dimulai acara utama. Acara tersebut dimulai pukul 9 dan selesai pukul 5 sore. Kemudian saya pulang dengan ojek online dengan membayar Rp 8.000 disertai hujan lebat kembali. Sesampainya di kos badan mulai terasa lelah dan kedinginan, jadinya saya hanya bersih-bersih diri dan istirahat.
Tiket Bus Nusantara
Dikarenakan tugas yang penting pada hari Senin, saya mengambil bus pagi. Saat saya melihat di aplikasi RedBus, saya berencana pulang pada pukul 5 pagi, tapi dikarenakan bangun terlambat, jadinya saya mengubah rencana untuk pulang dengan bus yang tersedia pada pukul 7 pagi tepat. Saya membereskan pakaian dan bawaan saya, kemudian saya berpamitan dengan teman kos yang saya tumpangi, saya memesan ojek online kembali dengan membayar Rp 9.000 yang disertai hujan sangat lebat. Setibanya di terminal Jombor, saya membeli tiket bus Nusantara dengan harga Rp 45.000 dan masuk kedalam bus, tak berapa lama bus pun berjalan. Kurang lebih 3 jam perjalanan saya tiba di terminal Sukun Banyumanik, saya memesan ojek online kembali menuju kos seharga Rp 4.000, kemudian saya bersih-bersih diri dan istirahat.
Demikian deskripsi singkat yang saya jelaskan, saya mohon maaf karena banyak kata yang rumit dan salah dalam susunan. Semoga cerita saya ini dapat menjadi referensi kawan-kawan dalam pembuatan rencana keluar kota sendiri. HAPPY TRAVELLING J

Catatan:
1. RedBus adalah salah satu aplikasi android yang dibuat oleh perusahaan bus lokal yang memberitahukan secara up to date tersedianya bus dan rincian bus yang akan ditumpangi.


2.  Creativepeuner adalah sebuah acara yang menurut saya spektakuler karena menghadirkan tokoh-tokoh pengusaha dan tokoh-tokoh besar seperti Chairul Tanjung, Najwa Shihab, CEO dan Founder Tiket.com, dan beberapa tokoh besar yang memberikan banyak motivasi dan membuka pikiran dan mental dalam membangun impian dan cita-cita.


3.  Selama perjalanan pulang, saya bertemu dengan salah seorang pejabat yang duduk tepat disamping saya. Beliau menjelaskan mengenai solusi yang diberikan pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

Minggu, 07 Januari 2018

Teman Rasa Musuh

Bukan sekedar hal dalam memikirkan bagaimana dia mengetahui rasa-rasa yang terdapat pada lubuk hati sangatlah berbeda nan jauh dengan bagaimana pernyataan yang diungkapkan dalam membuat sebuah kalimat dalam membangun motivasi yang akan dilontarkan guna memepererat hubungan dalam kejujuran. Hal itu bukanlah hal mudah untuk dipertahankan, mencoba berbagai cara supaya kata-kata yang keluar adalah yang dimaksud baik dan bercanda untuk membahagiakan sesosok yang ada di depan dan membuatnya nyaman ketika berada disamping kita. Bukannya untaian indah yang tersampaikan, melainkan berbagai buah pisau yang akan menyayat hati orang yang ingin kita lihat senyum tulusnya itu. Bahkan lontaran amarah yang diperjelas dengan tangisan dan kata-kata bisu yang disampaikan dengan beribu makna yang membuat hati ini berjerit tanpa suara dan bantahan. Serasa tiada maaf satupun yang akan dimaknai baik oleh dia. Tubuh ini membeku bagaikan palu yang memasukkan palu ke dalam kayu. Rasa bersalah mulai menghantui, tapi rasa menyalahkanpun tidak terelakkan. Saat tahu itu merupakan kejujuran secara pelan, di balasnya dengan ucapan "sejuk" dari mulut manis itu, mulai jua pikiran dan emosi yang berkobar tanpa tujuan. Merasa saling tertekan, pergilah kedua insan ke tujuan yang tidak dikehendaki yang berbeda. Sebelumnya dengan kata-kata, marilah kita profesional hingga lulus ketika di kelas. Terima kasih.